Tampilkan postingan dengan label tugas kuliah Manajemen Usaha. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tugas kuliah Manajemen Usaha. Tampilkan semua postingan

Minggu, 30 Januari 2011

Siklus Hidup Produk ( PLC)

Siklus hidup produk adalah  suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.
Ada berbagai pendapatan mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada yang menggolongkannya menjadi introduction, growth, maturity, decline dan termination. Sementara itu ada pula yang menyatakan bahwa keseluruhan tahap – tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) terdiri dari introduction (pioneering), rapid growth (market acceptance), slow growth (turbulance), maturity (saturation), dan decline (obsolescence). Meskipun demikian pada umumnya yang digunakan adalah penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan decline.
Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap, yaitu :

1. Tahap perkenalan (introduction).
pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan. Promosi yang dilakukan memang harus agfesif dan menitikberatkan pada merek penjual. Di samping itu distribusi barang tersebut masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.

2. Tahap pertumbuhan (growth).
Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Di sini pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan harga jualnya.

3. Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yang baru. Pada tahap kedewasaan ini, usaha periklanan biasanya mulai ditingkatkan lagi untuk menghadapi persaingan.

4. Tahap kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh menurun.Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas' Altematif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara lain:
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program produksiny a agar lebih efisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada.
e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

Strategi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
Bila Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap sebagai nilai strategik bagi suatu perusahaan, maka manajernya harus dapat menentukan dimana posisi Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) produknya. Identifikasi tahapan Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini dapat ditentukan dengan kombinasi tiga faktor yang menunjukan ciri status produk dan membandingkan hasilnya dengan pola yang umum. Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasikan statusnya dalam market volume, rate of change of market volume.
Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi (Kotler 1997) yaitu :
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
a. Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy)
Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi. Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang mana akan digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran.
b. Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi. Harga tinggi untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya pemasaran.
c. Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling cepat dan pangsa pasar yang paling besar.
d. Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan tingkat promosi rendah dan harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang cepat dan biaya promosi yang rendah.

2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
Selama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin dengan cara:
a. Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih baik.
b. Perusahaan menambahkan model – model baru dan produk – produk penyerta (yaitu, produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk utama)
c. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
d. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi yang baru.
e. Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product preference advertising)
f. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga dilapisan berikutnya.

3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
a. Perusahaan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan lebih berkonsentrasi sumber daya pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru.
b. Memodifikasi pasar dimana perusahaan berusaha untuk memperluas pasar untuk merek yang mapan.
c. Perusahaan mencoba menarik konsumen yang merupakan pemakai produknya.
d. Menggunakan strategi peningkatan keistimewaan (feature improvement) yaitu bertujuan menambah keistimewaan baru yang memperluas keanekagunaan, keamanan atau kenyaman produk.
e. Strategi defensif dimana perusahaan untuk mempertahankan pasar yang mana hasil dari strategi ini akan memodifikasi bauran pemasaran.
f. Strategi peningkatkan mutu yang bertujuan meningkatkan kemampuan produk, misalnya daya tahan, kecepetan, dan kinerja produk.
g. Strategi perbaikan model yang bertujuan untuk menambah daya tarik estetika produk seperti model, warna, kemasan dan lain – lain.
h. Menggunakan take-off strategy yang mana marupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mencapai fase penerimaan konsumen baru, strategi ini dapat memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk dalam kematangan.

4. Tahap Penurunan (Decline)
a. Manambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
b. Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru pada produk
c. Mencari pasar baru
d. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian dalam industri dapat diatasi
e. Mengurangi investasi perusahaan secara selesktif dengan cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan.
f. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai secara cepat
g. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.

NSW FOR BETTER EXIM BUSINESS

NSW FOR BETTER EXIM BUSINESS
Oleh
Evi Aprilia
2008.5.17808
PI-V B
Akademi Pimpinan Perusahaan- Jakarta
2011

Dengan dicanangkannya Asean Economic Community memaksa pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan daya saing Negara kita dalam perdagangan internasional/ bisnis ekspor impor. Untuk itu dengan tujuan meningkatkan kelancaran arus barang dan kinerja pelayanan ekspor-impor serta sebagai wujud nyata komitmen Indonesia untuk menjalankan kesepakatan di tingkat Regional ASEAN maka dibangunlah portal NSW.                                   
Sebenarnya apa itu NSW?
Sesuai dengan Agreement to Establish and Implement The ASEAN Single Window (ASW) dan sebagaimana dijelaskan pada Protocol to Establish and Implement The ASEAN Single Window (ASW), pengertian dari National Single Window (NSW) adalah suatu sistem yang memungkinkan :
􀂃 Single Submission of data and information;
􀂃 Single and Synchronous processing of data and information; and
􀂃 Single Decision-making for customs release and clearance of cargoes.
A single decision-making shall be uniformly interpreted as a single point of
decision for the release/clearance of cargoes by the Customs on the basis of
decisions, if required, taken by line ministries and agencies and communicated in
a timely manner to the Customs.
Sedangkan ASEAN Single Window (ASW) adalah suatu environment dimana sistem NSW dari negara anggota ASEAN dioperasikan dan di-integrasikan, sehingga akan mampu meningkatkan kinerja penanganan atas kegiatan perdagangan dan lalulintas barang, terutama mendorong percepatan proses customs clearance and release.


Kenapa harus NSW?
Tujuan utama dilakukannya penerapan Sistem SW ini pada dasarnya menyangkut dua
aspek, yaitu :
􀂃 untuk melakukan percepatan atas penanganan lalulintas barang ekspor-impor serta peningkatan efektifitas dan kinerja pelayanan dan penanganan proses trading dan logistik.
􀂃 meminimalisasi waktu dan biaya yang diperlukan dalam seluruh kegiatan trading dan logistik, terutama terkait dengan proses customs clearance and release of cargoes.

Sasaran dan tujuan jangka panjang yang akan dicapai dengan adanya penerapan Sistem SW ini antara lain :
􀂃 Meningkatkan kecepatan seluruh kegiatan penanganan dan pelayanan yang terkait dengan lalulintas barang ekspor-impor;
􀂃 Melakukan penyederhanaan dan standarisasi semua informasi, prosedur, formalitas dan tatacara penanganan dan pelayanan dalam kegiatan perdagangan dan lalulintas barang ekspor-impor;
􀂃 Menciptakan sistem yang terintegrasi dan alur informasi antara pemerintah dan pihak swasta dalam rangka penanganan seluruh kegiatan trading and logistics;
􀂃 Mengurangi waktu, biaya dan sumber daya yang harus dikeluarkan dalam proses kegiatan perdagangan dan lalulintas barang ekspor-impor;
􀂃 Pada akhirnya diharapkan penerapan Sistem SW ini akan dapat mendorong peningkatan daya saing perekonomian nasional Indonesia.

Apa manfaat NSW?
Berdasarkan proposal yang diajukan ASEAN pada WTO, menyatakan bahwa:
The implementation of a Single Window can be highly beneficial for both Governments and trade.
For Governments it can bring better risk management, improved levels of security and increased revenue yields with enhanced trader compliance. Trading communities benefit from transparent and predictable interpretation and application of rules, and better deployment of human and financial resources, resulting in appreciable gains in productivity and competitiveness.
The value of such a facility for governments and traders has taken on increased importance in the new security environment with its emphasis on advance information and risk analysis.
yang intinya bahwa manfaat dari diterapkannya National single window di Indonesia ialah:
1.      Manfaat Penerapan Sistem NSW bagi Masyarakat Usaha (Private Sector):
    1. Memberikan kepastian terhadap biaya dan waktu yang diperlukan dalam pelayanan yang terkait dengan ekspor-impor
    2. Tersedianya layanan publik yang mudah, murah dan pasti
    3. Meningkatkan daya saing produk dalam negeri di pasar internasional
    4. Memperluas akses pasar dan sumber-sumber faktor produksi
    5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya
    6. Mendorong tumbuh dan berkembangnya kewirausahaan
    7. Mendukung penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam penyelesaian ekspor-impor

  1. Manfaat bagi Instansi Pemerintah (secara umum) :
    1. Tersedianya sistem pelayanan publik yang berbasis otomasi secara elektronik
    2. Terwujudnya simplifikasi dan harmonisasi proses bisnis antar Instansi Pemerintah
    3. Terintegrasinya data dan informasi layanan publik antar Instansi Pemerintah
    4. Terciptanya manajemen risiko yang lebih baik dalam sistem layanan publik
    5. Menghilangkan redundansi dan duplikasi data yang terkait ekspor-impor
    6. Meningkatkan validitas dan akurasi data yang terkait ekspor-impor
    7. Memudahkan pelaksanaan penegakan hukum oleh aparat pemerintah dalam kaitan dengan kegiatan ekspor-impor
    8. Meningkatkan perlindungan atas kepentingan nasional dari ancaman yang mungkin timbul karena lalulintas barang ekspor-impor
    9. Mengoptimalkan penerimaan negara
    10. Mendukung penerapan prinsip-prinsip Good Public Governance dalam seluruh kegiatan pelayanan publik yang terkait ekspor-impor.
  2. Manfaat bagi upaya perbaikan sistem layanan di Instansi Pemerintah :
    1. Mendorong semua GA, terutama yang terkait dengan ekspor-impor untuk :
      • membangun inhouse-system melalui otomasi sistem pelayanan publik secara elektronik dalam seluruh layanan yang terkait ekspor-impor
      • melakukan standardisasi elemen data yang digunakan dalam sistem pelayanan supaya sesuai dengan standar internasional, sehingga memungkinkan untuk pertukaran data
      • melakukan simplifikasi proses bisnis layanan publik sehingga pelayanan menjadi lebih sederhana, cepat dan efektif
      • melakukan harmonisasi dan sinkronisasi proses bisnis antar instansi pemerintah

    1. Mendorong semua instansi pemerintah memberikan “kepastian” dalam seluruh layanan publik yang terkait ekspor-impor, melalui :
      • penetapan janji layanan publik kepada para pelaku usaha, dengan membuat produk hukum yang mengatur tentang Service Level Agreement (SLA)
      • penetapan standar baku prosedur dan mekanisme pelayanan publik, dengan membuat produk hukum yang mengatur tentang Standar Operating Prosedur (SOP), yang menjadi dasar dan pedoman dalam pemberian pelayanan publik.

Untuk informasi yang lebih lanjut baca juga di:

3.    www.insw.go.id

Personal Plann

Personal Plann
untuk
Flanella's creative

   Job Design
1.      Job Analisis
Jenis Pekerjaan yang ada adalah
a.       Bagian Display
b.      Bagian Produksi
c.       Bagian Packaging
d.      Bagaian Delivery
e.       Bagian Administrasi dan Keuangan
f.       Owner/ pemilik

2.      Job Spesification
a.       Bagian Display, yaitu orang yang menjaga took dan melayani pembeli. Terdiri dari :
·      Kasir, yaitu menerima transaksi pembelanjaan
·      Pelayan toko, yaitu orang yang melayani pembeli dan merapikan toko.
b.      Bagian Produksi yaitu orang yang melakukan proses produksi. Terdiri dari:
·      Penjahit, yaitu orang yang menjahit bahan.
·      Bagian pola dan potong, yaitu orang yang membuat pola dan memotong bahan.
·      Finishing, yaitu orang yang memasang pin/ gantungan sebagai proses akhir dari produksi.
c.       Bagian Packaging, yaitu orang yang melakukan pembungkusan produk jadi.
d.      Bagian Delivery, yaitu orang yang bertugas mengantarkan pesanan.
e.       Bagian administrasi dan keuangan, yaitu orang yang melakukan administrasi usaha dan melakukan pencatatan keuangan.
f.       Pemilik/ owner yaitu orang yang menenamkan uangnya sebagai modal usaha.


3.      Struktur Organisasi
Pemilik



Bagian Keuangan & Administrasi
Bagain Produksi
Bagian Display
Bagian Delivery
Bagian Packaging
 








4.      Job Description
a.       Bagian Display
yaitu terdiri dari Kasir dan pelayan toko.
·      Kasir berfungsi/ bertugas dalam melayani transaksi yang terjadi di toko. Kasir juga melakukan pencatatan atas keuangan yang terjadi dalam setiap transaksi.
·      Penjaga toko/ pramu niaga berfungsi/ bertugas melayani pembeli dan membereskan produk yang di display, membersihkan toko dan display.
b.      Bagian Produksi
·      Penjahit bertugas menjahit bahan baku sehingga menjadi produk jadi.
·      Bagian pola dan potong tugasnya ialah membuat pola produk dan memotong bahan.
·      Finishing tugasnya menjahit dan menge-lem dalam proses pemasangan pin/ gantungan sebagai proses akhir dari produksi.
c.       Bagian Packaging tugasnya membugkus produk jadi, memberi label dan mengepaknya.
d.      Bagaian Delivery tugasnya mengantar pesanan ke tempat customer/ ke agen- agen.
e.       Bagian Administrasi dan Keuangan bertugas melakukan pencatatan atas arus keuangan yang keluar masuk dan mengatur pembelanjaan. Bagian ini juga melakukan peng-adminidtrasi-an perusahaan.
Bagian ini merangkap sebagai bagian keuangan yang mengatur pengeluaran belanja dan juga HRD yang mengatur administrasi karyawan serta penggajiannya.
f.       Pemilik tugasnya melakukan perencanaan, melakukan riset dan pengembangan, melakukan pengambilan keputusan serta pemasaran produk. Memiliki wewenang untuk memberikan instruksi/ perintah serta pengarahan pada bawahan terkait pekerjaan.


5.      Job Qualification
a.       Bagian Display
·      Kasir yaitu seorang perempuan berusia 18- 25 tahun, memiliki kemampuan mengoperasikan komputer, menguasai pembukuan/ akuntansi, ramah dan berpenampilan menarik, pendidikan terakhir SMK akuntansi.
·      Penjaga toko/ pramu niaga yaitu seorang perempuan berusia 18- 25 tahun, berpenampilan menarik, ramah, supel, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, pendidikan terakhir diutamakan SMK penjualan/ SMA/ Sederajat.
b.      Bagian Produksi
·      Penjahit yaitu seorang perempuan berusia 18- 25 tahun, memiliki keterampilan menjahit, terkun, teliti, rajin. Pendidikan terakhir SMP/ SMA/ sederajat.
·      Bagian pola dan potong yaitu perempuan berusia 18- 25 tahun, rajin, teliti, tekun. Pendidikan terakhir SMP/ SMA/ sederajat.
·      Finishing yaitu perempuan berusia 18- 25 tahun, memiliki keterampilan menjahit, rajin, teliti, tekun. Pendidikan terakhir SMP/ SMA/ sederajat.
c.       Bagian Packaging perempuan berusia 18- 25 tahun, rajin, teliti, tekun, gesit. Pendidikan terakhir SMP/ SMA/ sederajat.
d.      Bagaian Delivery yaitu laki-laki berusia 18- 25 tahun, mampu mengendarai motor dan mobil, memiliki SIM B dan C, rajin, disiplin, gesit, mengetahui seluk- beluk daerah dan mengetahui jalan/ jalur daerah, berpenampilan menarik dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Pendidikan terakhir SMK penjualan/ SMA/ Sederajat.
e.       Bagian Administrasi dan Keuangan yaitu perempuan/ laki- laki berusia 20- 25 tahun mampu mengoperasikan komputer, menguasai akuntansi dan pembukuan keuangan, jujur, bertanggung jawab, disiplin, tegas. Pendidikan terakhir minimal D3 keuangan.

B.     Open Recruitment
1.      Penawaran Job
Dilakukan melalui penawaran pada teman- teman dekat atau rekomendasi dari teman. Hal ini dilakukan dengan alasan untuk membantu dan memberdayakan lingkungan terdekat. Selain itu kepastian atas kemempuan, kinerja dan kredibilitasnya telah diketahui dengan baik.

2.      Seleksi
a.       Seleksi Administrasi
b.      Kemampuan
c.       wawancara
d.      Kepribadian
e.       Keputusan

C.    Orientasi Pekerjaan

Setelah karyawan melewati tahap penyeleksian/ recruitment maka karyawan selanjutnya menjalani masa percobaan selama 2 bulan dan jika memang karyawan tersebut mapu melaksanakan pekerjaannya dengan baik maka selanjutnya dia dikontrak menjadi pegawai tetap.

D.    Placement/ penempatan kerja
Berikut contoh surat perjanjian/ kontrak kerja bagi karyawan tetap perusahaan.

SURAT PERJANJIAN KERJA 
Yang bertanda tangan dibawah ini :
 1.     Nama                : [___]
        Alamat      : [___]
        Jabatan     : [___] 
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
        Perusahaan [___]
        Yang berkedudukan di [___]
        Jenis Usaha [___]
        Selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut sebagai [___] Pihak Pertama (Pengusaha)

2.     Nama                        : [___]
        Jenis Kelamin             : [___]
        Tempat & Tgl lahir       : [___]
        Umur                         : [___]
        Agama                       : [___]
        Pendidikan terakhir      : [___]
        Alamat                      : [___]
        No.KTP                      : [___] 
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua (karyawan).  
Kedua belah pihak sepakat untuk membuat perjanjian kerja dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut: 

Pasal 1 
Pihak Pertama dengan ini menyatakan menerima Pihak Kedua sebagai karyawan/pekerja perusahaan [___], yang terletak di [___], dalam bidang tugas [___], dan Pihak kedua dengan ini menyatakan bersedia menjadi karyawan Pihak Pertama dalam bidang tugas [___]. 

Pasal 2 
Masa Percobaan ditetapkan selama 3 bulan dihitung sejak tanggal masuk diterima bekerja (perjanjian kerja waktu tertentu tidak boleh disyaratkan dalam masa percobaan), yakni sejak tanggal [___]. Upah diberikan secara (bulanan, harian, mingguan), besarnya upah pokok Rp [___],- dengan waktu kerja sehari [___] jam, atau [___] jam seminggu.

Pasal 3 
Tunjangan-tunjangan di luar upah adalah:

·        Tunjangan makan                   Rp [___],-
·        Tunjangan transport                       Rp [___],-
·        Bonus                                   Rp [___],-
 Pasal 4 
Apabila Pengusaha atau Pekerja mengakhiri perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebelum waktunya berakhir, maka pihak yang mengakhiri perjanjian kerja tersebut wajib membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar sisa upah pekerja sampai waktu atau pekerjaan seharusnya selesai, kecuali apabila putusnya hubungan kerja karena alasan memaksa/kesalahan berat pekerja.

 Pasal 5 
Pihak Pertama dan Kedua bersedia mentaati isi peraturan perusahaan, dan pihak kedua akan patuh pada tata tertib perusahaan. 

Pasal 6 
Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerja ini, berlaku ketentuan isi KKB dan/atau peraturan perusahaan (jika perusahaan belum memiliki KKB atau peraturan perusahaan, perjanjian kerja ini dibuat lebih rinci lagi dengan mengacu pada pedoman pembuatan peraturan perusahaan)

 Pasal 7 
Segala perselisihan yang timbul akibat perjanjian kerja ini akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, dan apabila tidak dapat diselesaikan para pihak akan menyelesaikannya melalui Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarakan.

Demikian Surat Perjanjian Kerja ini dibuat, setelah para pihak membaca dan memahami isinya kemudian dengan sukarela tanpa paksaan atau tekanan dari siapapun bersama-sama menandatanganinya diatas kertas bermaterai yang berlaku.                                    
  
                                                Dibuat di ………………………………
                                                Tanggal,………………………………..

  
Pihak Pertama                                            Pihak Kedua


E.     Pelatihan dan pengembangan
a.       Soft Skill
Yaitu mengikutkan karyawan dalam pelatihan untuk meningkatkan kemampuan komunikasinya. Hal ini penting karena menyangkut peningkatan pelayanan terhadap konsumen.
b.      Hard Skill
Yaitu mengikutkan karyawan dalam pelatihan/ kursus komputer untuk meningkatkan kemampuan karyawan serta meng-up date penguasaan teknologi sesuai perkembangan zaman.

F.     Sistem Kompensasi

No.
Nama
Jabatan
Masa Kerja
Gaji pokok
Tunjangan
Makan
Transport
1.

Pemilik

Rp. 1.000.000
Rp. 20.000/ hari
Rp. 20.000/ hari
2.

Bagian Display

Rp. 400.000
Rp. 20.000/ hari
Rp. 20.000/ hari
3.

Bagian Produksi

Rp. 500.000
Rp. 20.000/ hari
Rp. 20.000/ hari
4.

Bagian Finishing

Rp. 500.000
Rp. 20.000/ hari
Rp. 20.000/ hari
5.

Bagian Packaging

Rp. 400.000
Rp. 20.000/ hari
Rp. 20.000/ hari
6.

Bagian Delivery

Rp. 400.000
Rp. 20.000/ hari
Rp. 20.000/ hari
7.

Bagian Administrasi & Keuangan

Rp. 700.000
Rp. 20.000/ hari
Rp. 20.000/ hari

G.    Penilaian Hasil Kerja
1.      Penilaian dilakukan per- 6 bulan.
2.      Yang dinilai ialah kinerja seluruh karyawan beserta pemilik tanpa terkecuali.
3.      Cara penilaian yaitu dengan surat laporan dan rapat evaluasi kinerja rutin (per- 6 bulan)
4.      Unsur- unsur yang dinilai ialah:

a.       Hasil kerja
Hasil Kerja
Penilaian Hasil kerja
Sangat Baik
Bonus 30% gaji
Baik
Bonus 20% gaji
Cukup
Bonus 10% gaji
Buruk
Surat peringatan, Pemecatan

b.      Sifat- sifat Pribadi
Sifat- sifat Pribadi
Penilaian
Baik
Buruk
Dapat berkoordinasi/ bekerjasama dengan baik dengan sesama karyawan
Bonus makan bersama,
Jalan- jalan / rekreasi bersama.
Peringatan
Dapat berkomunikasi dengan baik dengan customer
Peringatan, Pemecatan
Mau belajar dan cepat berkembang/ selalu menunjukkan perkembangan yang positif

Peringatan

c.    Pelaksanaan Tugas

Sifat- sifat Pribadi
Penilaian


Sangat Baik
Baik
cukup
Buruk
Merespon & melaksanakan setiap tugas, pekerjaan dan perintah
Kenaikan Gaji 30%
Kenaikan Gaji 20%
Kenaikan Gaji 10%
Surat peringatan, pemecatan
Penyelesaian tugas & pekerjaan