Tampilkan postingan dengan label tugas kuliah komunikasi bisnis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tugas kuliah komunikasi bisnis. Tampilkan semua postingan

Senin, 31 Januari 2011

Liverpool to Tokyo

Liverpool to Tokyo
There are 10 point guide to doing export bussines in Japan.
1st. Language. To doing export with other country ofcourse we must prepare about Language well. Because as we knew, every country has their own language. And in Japan, they will more appreciate if you can speak Japanese than if we use english. So, be prepare about this and may be we can ask someone interpreter who can explain Japanese tradition and custom.
2nd. Personal contact. I think this is the most important when we will doing business. This is more important than trading on price. Its about relationship. If we has a personal contact with the senoir level in a company- especially japan company, so your business will easy flow. Cause usually japanese people not only think or doing business by/ about price but “trust” as a relation. So we must make and keep a personal contact with the senior level.
3rd. patience. Everythings has some steps. For the First we doing business offcourse it’ll need time untill the consumer or customer know- like- and use our products or services. So be patience!
4th. Middlemen. Avoid middleman so as to speed delivery. We must select the agen who was able to give faster service by minimizing the length of its distribution chain and its can minimizing the cost.
5th. Currency. As we knew, every country has their own currency. So we must ensure that our bank should be able to help us. If it can’t offcourse we must change banks.
6th. Dialect, climate, culture. Offcourse theres different dialect, climate and cultur among a country and the other. So we must prepare everythings of its. For example in japan theres 4 season but in Indonesia just 2 season. So if we wanna doing business with japan when winter, we must prepare everythings such as clothes, coat, gloves etc. Besides it offcourse we must prepare different business strategy because therse different culture in every places.
7th. Country of origin. Its about how we explore and we proud with our culture and the country of origin product. For example its handycraft from Tasikmalaya likes kelom geulis, payung kertas, etc. When we proud of its so we introduce and sell it to other country and so it can increase our devisa income.
8th. Meals. Cause every country has different culture and its included how they eat and what their favourite food. We must develope our intuition to understand what they like and dislike food. For example Japanese people not usually eat big meals or too much meat, but there a politeness to expressing dislike and disagreement.
9th. Customer visit. When we’ll visit our business relation or when our business relation visit us, we should be well supervised from arrival to departure with an interpreter provide all times.
10th. Gifts. The Japanese enjoy giving and receiving gifts. Its not about what we give or the price of it. But they will more excited and appreciate when we give some souvenir.



                                                                                                            Written by :
                                                                                                            Evi Aprilia
                                                                                                            2008.5.17808
                                                                                                            PI-A









Translate/ terjemahan
Ada 10 hal yang menjadi pedoman untuk melakukan bisnis dengan orang Jepang.
1.             Bahasa
Untuk melakukan bisnis ekspor- impor dengan negara Jepang tentu saja kita harus mempersiapkan diri untuk menguasai atau mengerti bahasa mereka. Karena seperti yang kita tahu bahwa setiap negara memiliki bahasa masing- masing. Dan orang Jepang akan lebih senang dan antusias jika kita berbisnis dengan menggunakan bahasa mereka dibanding mereka harus berkomunikasi dengan kita menggunakan bahasa inggris. Jadi sebelum melakukan bisnis dengan orang jepang kita harus mempersiapkan seorang penerjemah jika kita tidak bisa berbahasa Jepang yang akan menjelaskan tentang tradisi dan kebiasaan/ budaya orang Jepang.
2.             Personal kontak
Saya  pikir ini adalah langkah yang paling penting ketika kita akan melakukan bisnis. Hal ini lebih penting dibanding dengan penetapan harga jual produk misalnya. Karena hal ini berkaitan dengan hubungan baik antara kita dengan pejabat di suatu perusahaan- khususnya perusahaan Jepang. Karena orang jepang biasanya melakukan bisnis tidak hanya memperhitungkan aspek harga namun juga berdasarkan “kepercayaan” sebagai relasi. Jadi jika kita telah memiliki kontak/ hubungan dengan seorang yang berpengaruh di suatu perusahaan, otomatis bisnis kita akan berjalan lancar.
3.             Kesabaran
Segala sesuatu selalu memiliki tahapan- tahapan tertentu. Begitu juga dengan bisnis. Untuk pertama kali kita melakukan bisnis tentu saja tidak akan langsung lancar, pasti memerlukan waktu sampai pelanggan tahu- suka dan akhirnya menggunakan produk kita. Jadi diperlukan kesabaran untuk kita menjalani setiap tahapan/ proses dalam bisnis sampai kita mencapai kesuksesan yang di inginkan.
4.             Middlemen
Maksudnya adalah kita harus memilih agen yang akan bekerja sama dengan kita. Harus dipastikan bahwa agen tersebut telah berpengalaman dan dapat memberikan layanan yang cepat sehingga dapat meminimalkan jalur distribusi yang tentu juga akan meminimalkan biaya.
5.             Mata uang
Sebelum melakukan bisnis dengan negara asing, harus dipastikan bahwa bank yang kita gunakan dapat membantu kita dalam menyesuaikan perbedaan mata uang ini. Jika tidak, tentu saja kita harus segera mengganti bank.
6.             Dalek, iklim dan budaya
Tentu saja ada perbedaan dialek, iklim dan budaya di setiap tempat. Di jepang saja misalnya terdapat perbedaan antara ialek, iklim dan budaya do Osaka dengan Tokyo. Untuk itu kita harus mempersiapkan segala sesuatunya sebelum melakukan bisnis termasuk strategi dalam berbisnis. Karena beda budaya dan kebiasaan tentu berbedaq pula cara kita menghadapi mereka.
7.             Produk asli atau produk khas negara
Ini berkaitan dengan bagaiman kita meng-aksplor produk hasil budaya dan ciri khas negara kita sebagai implementasi dari rasa bangga kita terhadap produk sendiri. Ketika kita menjual produk asli negara kita, hal ini akan meningkatkan citera negara dan tentu saja menambah pemasukan devisa negara.
8.             Makanan
Karena tiap negara memiliki budaya yang berbeda, termasuk perbedaan dalam cara makan- apa yang biasa mereka makan. Contohnya mereka tidak suka makanan- makanan berat dan lebih suka makanan laut. Tapi mereka juga biasanya enggan mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap sesuatu. Maka Dalam hal ini kita harus bisa bisa memahami apa yang mereka suka dan tidak suka.
9.             Kunjungan pelanggan
Ketika relasi kita- orang jepang berkunjung ke negara kita, maka kita harus menyiapkan pelayanan/ jamuan yang baik mulai dari kedatangan sampai kepulangan mereka seperti menyiapkan penerjemah yang akan selalu mendampingi mereka.
10.         Hadiah
Orang- orang Jepang biasanya senang bertukar hadiah sebagai kenang- kenangan. Mereka tidak memandang apa yang kita beri dari segi harga, namun mereka memandangnya sebagai ungkapan/ apresiasi kita terhadap mereka.


                                                                                       Disusun oleh :
                                                                                                Evi Aprilia
                                                                                                2008.5.17808
                                                                                                PI-A

Kamis, 20 Januari 2011

manajemen perdagangan internasional

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Manajemen Perdagangan Internasional saya pikir merupakan salah satu program studi yang prospektif dalam menghadapi perdagangan bebas yang akan di berlakukan di negara kita sejak Januari 2010. Dan Akademi Pimpinan Perusahaan merupakan Akademi yang menyelenggarakan program pendidikan Diploma III Manajemen Industri yang salah satu program studi di dalamnya ialah manjemen Perdagangan Internasional. Untuk itulah saya memilih kul;iah di Akademi Pimpinan Perusahaan.

2. Fakta/ Temuan
2.1. Bentuk dan Status serta lokasi Akademi pimpinan Perusahaan
Akademi Pimpinan Perusahaan (APP) adalah salah satu perguruan tinggi yang berstatus negeri, berada di bawah Departemen perindustrian melakssanakan pendidikan program Diploma III Manajemen Industri dengan sebutan bagi lulusannya sebagai Ahli Madya disingkat (A.Md.). Berlokasi di Jl. Timbul No. 34 Cipedak Jagakarsa, Jakarta Selatan 12074.

2.2. Program Studi
APP hingga saat ini menyelenggarakan program pendidikan D-III dengan 5 Program Studi yaitu:
1. Manajemen Sumber Daya Manusia
2. Manajemen Produksi
3. Manajemen Pemasaran
4. Manajemen Keuangan
5. Perdagangan Internasional
Pemilihan program studi di mulai pada semester III sedangkan semester I dan II merupakan tingkat persiapan bersama.


2.3. Matakuliah untuk Program Studi Perdagangan Internasional

Semester I

No. Mata Kuliah SKS Dosen
1 Pendidikan Agama 2 Mamur Sarmada
2 Bahasa Indonesia 2 Woro Aryandini
3 Bahasa Inggris 1 + L 3 Agus Wahyudin
4 Aplikasi Komputer 1 2 Chairul Hadi
5 Pengantar Ekonomi Mikro 3 A.Noesyirwan
6 Manajemen 3 Madda Arsyam
7 Pengantar Bisnis 3 Wagiman
8 Matematika 3 Sumiyati
Jumlah = 8 21


Semester II

No. Mata Kuliah SKS Dosen
1 Pendidikan Pancasila 2 Titin endrawati
2 Pendidikan kewarganegaraan 2 M. Djunaidi S.
3 Bahasa Inggris II + L 3 Marison
4 Aplikasi komputer II 2 Chairul Hadi
51 Pengantar Ekonomi Makro 3 Charles B. Purba
6 Mnj. Industri dan perdagangan 3 Amaningsih
7 Pengantar Akuntansi 3 Djakaria
8 Statistik Ind& Predagangan 3 Hopman E.N
Jumlah = 8 21


Semester III
No. Mata Kuliah SKS Dosen
1 Manajemen SDM 2 Gede Umbaran Dipodjoyo
2 Komunikasi Bisnis 3 Irwadi Batubara
3 Bahasa Inggris III 3 Hernie herliana
4 Sistem Informasi Manajemen 2 Ardiyanto S. W.
51 Manajemen Keuangan 3 Eddy witono
6 Manajemen Operasional 3 Sumingkrat
7 Akuntansi Biaya 3 Arifin Selowidodo
8 Manajemen Transportasi 3 Dradjat H. D.
Jumlah = 8 22

Mata kuliah- mata kuliah yang diberikan diharapkan akan menghasilkan mahasiswa lulusan yang kompeten dan mampu bersaing di dunia industri sesuai dengan program studi yang dipilih.


2.4. Akademik dan Kelembagaan
Akademik adalah lembaga yang mengurusi administrasi kemahasiswaan yang tediri dari Direktur, 3 Pudir (pudir I bidang akademik, pudir II bidang administrasi umun, dan pudir III bidang kemahasiswaan).
Adapun kelembagaan mahasiswa di APP ialah Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) yang dbawahi Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LLM) serta dibanu dengan staf- staf menteri. Serta ada 2 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yaitu Dharmapala da CPSM. Namun selain itu APP kaya akan organisasi mahasiswa. Salah satunya yang akan dibahas disini adalah Forum Lembanga Mahasiswa Perindustrian Indonesia (FLMPI). Yaitu organisasi yang merupakan persatuan duta kampus dari 8 Institusi di bawah Depperin. Yaitu :
1. Akademi Pimpinan Perusahaan- Jakarta
2. Sekolah Tinggi Manajemen Industri- Jakarta
3. Akademi Kimia Analisis- Bogor
4. Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil- Bandung
5. Akademi Teknologi kulit- Yogyakarta
6. Perguruan Tinggi Kimia Industri- Medan
7. Akademi Teknik Industri- Padang
8. Akademi teknik Industri- Makassar
Dimana tugas dari FLMPI adalah sebagai kontrol atas kebijakan- kebijakan akademik dan Depperin untuk kemudian dievaluasi pada saat munas tahunan bersama depperin dan Pusdiklat.


BAB II
PEMBAHASAN

Pertama, yang akan menjadi sorotan saya dalam BAB ini adalah mengenai masalah- masalah yang terjadi di dalam Akademik dan kelembagaan di kampus Akademi Pimpinan Perusahaan.
Mahasiswa, sesuai dengan perannya sebagai Agen of Change, dituntut untuk lebih aktif, kritis, analitis dan memiliki idealisme. Disini saya memposisikan diri sebagai bagian dari FLMPI (yang merupakan duta kampus untuk Depperin dan Pusdiklat). Sehubungan dengan Akademik, kami (FLMPI) seharusnya menjadi penengah yang mengawasi setiap kebijakan yang dikeluarkan Akademik untuk di analisis dan kemudian disampaikan pada mahasiswa serta menjadi referensi untuk disampaikan pada Depperin dan Pusdiklat di Munas FLMPI. Kami juga dituntut untuk tidak segan- segan mengkritisi setiap kebijakan yang dikeluarkan jika memang kebijakan tersebut akan merugikan mahasiswa.
Bulan Desember 2008 kemarin, kami mengadakan Munas di PTKI Medan. Setelah melihat, membandingkan serta menganalisis kebijakan- kebijakan yang terjadi di 8 Institusi, salah satu yang menjadi sorotan kami ialah kurikulum yang dipakai di APP. Kami pikir bahwa kurikulum yang ada sudah seharunya diperbaharui demi kemajuan pendidikan yang diselenggarakan dan demi menghasilkan lulusan yang kompeten nentinya. Kami pun telah mengadakan audiensi mengenai hal ini dengan pihak akademik- dalam hal ini direktur beserta pudir- pudirnya. Sehingga menghasilkan beberapa kebijakan mengenai perubahan kurikulum tersebut, yang tidak bisa saya tuliskan disini.

Kedua, yang masih menjadi perhatian kami adalah masalah pelayanan perpustakaan. Menyikapi ISO 9001:2000 yang telah ditetapkan di APP, kami berharap bahwa pelayanan perpustakaan akan jadi lebih baik lagi, adanya transfaransi dana pengelolaan dan pengadaan buku- buku sehingga tidak ada isu- isu negatif yang berkembang.



BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Mahasiswa, sebagai agen Of change memang sudah seharusnya memiliki Bargainning position yang kuat. Untuk itu, diharapkan setiap mahasiswa menyadari akan posisi dan perannya. Dengan begitu akan terbentuk polapikir dan sikap seorang mahasiswa yang memiliki idealisme.

2. Saran
Mahasiswa dengan Akademik merupakan satu- kesatuan yang saling membutuhkan. Akan terjadi simbiosis mutualisme jika kedua belah pihak menjalankan tugas dan perannya masing- masing disertai dengan komunikasi yang lancar. Alangkah baiknya jika akademik selalu bersikap transfaran dalam setiap kebijakan sehingga terjadi komunikasi yang baik dan tidak terjadi misunderstanding. Begitu juga pihak mahasiswa, bersikap dengan kritis, analitis dan objektif sesuai dengan fakta- fakta yang ada dalam mengkritisi segala sasuatunya.