Minggu, 30 Januari 2011

Koperasi Wanita Industry Dan Kerajinan

Koperasi Wanita Industry Dan Kerajinan (Kowanikra)
Sejarah Kowanikra
Koperasi Wanita Industri  dan Kerajinan Padang Pariaman Sejahtera merupakan koperasi yang beranggotakan perempuan perajin pandan dan bordir yang terkena dampak gempa bumi Sumatera Barat pada bulan September 2009, sebagai bagian dari upaya rekonstruksi masyarakat setelah bencana.  Koperasi ini terbentuk melalui sebuah program kerja sama antara Yayasan Pekerti dengan Japan International Cooperation Agency  (JICA), yaitu Handicraft Development in West Sumatera”. Program tersebut berlangsung selama satu tahun dari pertengahan bulan Januari 2010 sampai dengan pertengahan bulan Januari 2011Simak
Baca secara fonetik
Sebelum terbentuk menjadi sebuah koperasi, 200 perajin dibagi menjadi  11 kelompok yang terdiri dari 6 kelompok perajin bordir dan 5 kelompok perajin pandan. Kelompok perajin tersebut kemudian  disatukan dalam satu wadah koperasi yang diberi nama”Koperasi Wanita Industri dan Kerajinan (KOWANIKRA) PADANG PARIAMAN SEJAHTERA”. Koperasi ini telah memiliki akta notaris dengan nomor akta 05 tertanggal 27 September 2010, dengan susunan pengurus dan pengawas sebagai berikut :
  1. Refnita                              Ketua Koperasi
  2. Leniwati                            Sekertaris
  3. Zalmi Nazar                      Bendahara
  4. Rifma Muthia Dewi          Ketua Pengawas
  5. Nurmaini                           Anggota Pengawas
  6. Firmawati                          Anggota Pengawas
Visi:
Meningkatkan Kesejahteraan Anggota Dalam Rangka Mewujudkan Kemandirian
Misi :
  1. Meningkatkan keterampilan Sumber Daya Anggota
  2. Melakukan produksi dan pemasaran bersama
  3. Meingkatkan kualitas dan pengembangan jenis produksi
  4. Menjalin kerjasama antar koperasi
  5. Mampu bersaing dengan dunia usaha lain
Isu strategis dalam pengembangan koperasi ini adalah:
  1. Mengembangkan Koperasi Padang Pariaman Sejahtera ini menjadi koperasi industry kerajinan yang fungsional, functional, professional, dan demokrasi
  2. Melakukan pelatihan bagi anggotanya dan masyarakat sehingga akan meningkatkan kapasitas anggota khususnya, dan masyarakat pada umumnya..
  3. Menyediakan layanan simpanan, pinjaman, menerima produk dari anggota dan melakukan pemasaran bersama..
Melalui program ini , koperasi diharapkan bisa menjadi sebuah organisasi bisnis mandiri yang dapat mewadahi dan melayani kebutuhan anggota anggotanya serta menjadi pusat kegiatan usaha perajin pandan dan bordir perempuan.
Saat ini  anggota kowanikra Padang Pariaman Sejahtera, memiliki keterampilan membuat produk tiga Dimensi untuk perajin pandan, sementara perajin bordir yang semula hanya membuat mukena, saat ini mereka telah diarahkan untuk membuat produk-produk tas.
Kantor koperasi beralamat di  Korong Kampung Dalam, Batiah-batiah, Nagari Gadur, Kec Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar.  Sedangkan showroomnya yang menampilkan produk-produk hasil pelatihan beralamat di Kantor Pekerti Jl. Imam Bonjol no.4 Simpang Gelombang, Pariaman.
Kegiatan
PELATIHAN DI KELOMPOK ANGGOTA
Koperasi Wanita Industri dan Kerajinan Rakyat Padang Pariaman Sejahtera, selama ini masih melakukan kegiatan-kegiatan pelatihan untuk para anggotanya yaitu produksi meliputi pewarnaan, pembuatan motif tikar dan pengembangan produk pandan dan bordir. Selain itu anggota diberikan  pelatihan dan bimbingan manajemen usaha.
PAMERAN
Kowanikra Padang Pariaman Sejahtera pernah terlibat dalam kegiatan pameran yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan Propinsi di Kota Padang. Pada kegiatan pameran ini, menampilkan produk-produk hasil kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh anggota.  Selain itu juga untuk memperkaya jenis produk, ditambah produk-pruk tas yang khusus didatangkan dari Yogyakarta.
LEBARAN SALE
Dalam rangka menyambut hari raya idul fitri kemarin, Kowanikra Padang Pariaman Sejahtera mengadakan lebaran sale dengan melakukan diskon harga produk-produk hasil pelatihan anggota.  Kegiatan ini berlangsung selama dua minggu.  Seperti halnya dalam kegiatan pameran, kegiatan lebaran sale menjual produk hasil pelatihan dari anggota koperasi.
Masalah yang dihadapi untuk melakukan ekspor:
  1. Kurangnya media promosi
  2. Belum adanya standar mutu produk
  3. Kurangnya pengetahuan mengenai manajerial
  4. Kurangnya permodalan
Yang mendukung untuk dilakukannya ekspor adalah :
  1. Banyaknya bahan baku yang tersedia
  2. Tingginya tingkat produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan dalam negeri dan luar negeri
  3. Banyaknya permintaan untuk produk-produk yang ramah lingkungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar